pop up

hei! this is chindi`s blog,leave some comment on my post and i will reply it soon, Love me♡

Senin, 14 Oktober 2013

TUGAS 1, SOFTSKILL EKONOMI KOPERASI


SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA

            Sebelum terjadinya revolusi di Eropa pada awal abad 18, keadaan perekonomian lebih mendekati kondisi pasar persaingan sempurna.kondisi tersebut ditandai dengan adanya kebebasan dan kemampuan orang atau pengusaha untuk masuk atau keluar industri pasar. Perusahaan merupakan usaha kecil menengah dalam perekonomian sehingga keuntungan yang di peroleh adalah keuntungan normal. Keuntungan normal adalah keuntungan yang hanya cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja,sewa tanah,material dan gaji pengusaha.
            Pada abad ke 18, Rochdale,H. Schultze dan FW Raiffeissen mengembangkan konsep koperasi-koperasi modern, mereka berhasil mengembangkan berbagai konsepsi mengenai struktur organisasi koperasi yang nyata cukup sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan tertentu dengan kemungkinan pengembangan kegiatan tertentu,dan dengan lingkungan ekonomis,sosial budaya para pekerja,para pengrajin dan para petani kecil.
            Koperasi sering di sebut juga sebagai Soko Guru perekonomian Indonesia. Hal yang menyebabkan koperasi disebut sebagai Soko Guru adalah :

·        Koperasi mendidik sikap self-helping.
·    Koperasi mempunyai sifat kemasyarakatan, di mana kepentingan masyarakat harus  lebih  diutamakan daripada kepentingan dri atau golongan sendiri.
·        Koperasi digali dan dikembangkan dari budaya asli bangsa Indonesia.
·        Koperasi menentang segala paham yang berbau individualisme dan kapitalisme.

Maksud dari koperasi sebagai Soko Guru adalah,dengan adanya koperasi makan akan memperkuat kekuatan ekonomi di Indonesia,karena pada dasarnya koperasi adalah oleh kita dan untuk kita.











SEJARAH KOPERASI DI INDONESIA

            Pada masa penjajahan diberlakukan “Culturstelsel” yang mengakibatkan penderitaan bagi rakyat,terutama petani dan golongan bawah,peristiwwa tersebut menimbulkan sebuah gagasan dari seorang Patih Purwokerto bernama Raden Ario Wiriaatmaja (1895) untuk membantu mengatasi kemelaratan rakyat. Pada tahun 1915 lahir UU Koperasi yang pertama : “Verordening op de Cooperative Vereebiguijen” dengan Koninklijk Besluit 7 April 1912 stbl 431 yang bunyinya sama dengan UU Koperasi di negeri Belanda (tahun 1876) yang kemudian diubah tahun 1925. Tahun-tahun selanjutnya diusahakan perkembangan koperasi oleh para pakar dan politisi nasional. Di zaman pendudukan Jepang (194-1945) usaha-usaha koperasi di koordinasikan atau di pusatkan dalam badan-badan koperasi disebut “Kumiai” yang berfungsi sebagai pengumpul barang-barang logistik untuk kepentingan perang.
            Usaha pengembangan koperasi benar-benar sejalan dengan semangat pasal 33 UUD 1945,maka pemerintah melakukan reorganisasi terhadap jawatan koperasu dan perdagangan menjadi dua jawatan terpisah,jawatan koperasi mengurus pembinaan dan pengembangan koperasi secara intensif dengan menyusun program dan strategi yang tepat.perkembangan koperasi saat itu sangat pesat karena di dukung penuh oleh masyarakat.
            Usaha pengembangan koperasi mengalami pasang surut mengikuti perkembangan politik. Kongres-kongres koperasi,munas-munas dan lain-lain untuk pengembangan koperasi terus berlanjut. Pada tahun 1958: UU No. 70/1958 telah lahir UU tentang koperasi yang pada dasarnya berdiri tentang tata cara pengelolaan dan pembentukan koperasi.













Sejarah Koperasi di Dunia

·         Koperasi di Inggris
            Lahirnya koperasi sangat erat kaitannya dengan revolusi Industri Inggris yang terjadi pada pertengahan abad ke-18. Revolusi tersebut melahirkan tatanan ekonomi baru yang berbasis kapitalisme. Sistem ekonomi kapitalis hanya berpihak pada pemilik modal dan mengabaikan pihak lainnya. Tak  heran revolusi industri justru memperdalam kemelaratan dan kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah. Namun begitu, ideologi kapitalisme tidak hidup tanpa pesaing. Ketimpangan ekonomi dalam masyarakat akibat kapitalisme mendorong lahirnya ideologi yangbersebrangan yaitu sosialisme. Koperasi adalah aliran diantara kedua ideologi tersebut.

Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, lahirlah koperasi pertama di Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart (tahun 1844). Koperasi tersebut didirikan di Kota Rochdale, bagian utara Inggris, beranggotakan 28 pekerja . Tanggal 24 Oktober 1844, hari lahirnya Koperasi Rochdale   diperingati sebagai hari “Gerakan Koperasi Modern”.

Melihat perkembangan usaha koperasi baik di sektor produksi maupun di sektor perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York, Kepenhagen, Hamburg, dan lain-lain.
Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.
Dalam  rangka  lebih  memperkuat  gerakan  Koperasi,  pada  tahun  1862,  koperasi-koperasi konsumsi  di  Inggris  menyatukan  diri  menjadi  pusat  Koperasi  Pembelian dengan  nama The Cooperative Whole-sale Society (C.W.S).  CWS  sangat berkembang, hingga pada tahun 1945 telah memiliki 200 unit pabrik dengan 9000 pekerja. Perputaran modal  C.W.Ssaat itu telah mencapai 55 juta poundsterling. Tahun 1950 jumlah anggota koperasi ini mencakup 22 persen dari total penduduk Inggris yang mencapai 50 juta jiwa.













·         Koperasi di Perancis
            Latar belakang berkembangnya koperasi di Perancis hampir mirip dengan di Inggris Kemelaratan dan ketimpangan bangsawan dan rakyat jelata mendorong terciptanya ledakan Revolusi Perancis.
Selain itu revolusi industri yang terjadi di Inggris berdampak besar pada perekonomian Prancis. Agar mampu menghadapi serangan industri Inggris, Prancis berusaha mengganti mesin-mesin yang digunakan dengan mesin-mesin modern agar lebih efisien. Efisiensi menyebabkan banyak tenaga  kerja kehilangan pekerjaan, akibatnya pengangguran meningkat secara dramatis. Kondisi inilah yang mendorong munculnya pelopor-pelopor koperasi. Charles Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, menyadari perlunya perbaikan nasib  rakyat dan pengusaha  kecil  di  Perancis. Mereka pun kemudian membangun  koperasi-koperasi yang bergerak dibidang produksi.

Charles Fourier (1772-1837) menyusun suatu gagasan untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan fakanteres, suatu perkumpulan yang terdiri dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat komunal. Fakanteres dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 3 mil yang akan digunakan sebagai tempat tinggal bersama, dan dikelilingi oleh tanah pertanian seluas lebih kurang 150 hektar. Di dalamnya terdapat juga usaha-usaha kerajinan dan usaha lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengurus perkampungan ini dipilih dari para anggotanya. Sayang, cita-cita Fourier tidak berhasil dilaksanakan karena pengaruh liberalisme yang sangat besar pada waktu itu.
Lois Blanc (1811-1880) menyusun gagasan yang lebih konkrit dalam bukunya “Organization Labour”.  Blanc mengatakan bahwa persaingan merupakan sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan moral, kejahatan, krisis industri, dan pertentangan nasional. Untuk mengatasinya, perlu didirikan social work-shop (etelier socialux). Dalam perkumpulan ini, para produsen perorangan yang mempunyai usaha yang sama disatukan. Blanc mendirikan koperasi yang mengutamakan kualitas barang. Dengan demikian, bisa dikatakan perkumpulan ini adalah koperasi produsen. Pada tahun 1884, kaum buruh di Perancis menuntut pemerintah untuk melaksanakan gagasan Lois Blanc untuk mendirikan koperasi, tetapi koperasi ini kemudian bangkrut.
Koperasi di Perancis kemudian berkembang dengan pesat. Koperasi-koperasi tersebut kemudian bergabung membentuk Koperasi Konsumsi Nasional perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de  Consommation), dengan anggota 476  koperasi. 








Masalah Koperasi di Indonesia yang sulit berkembang

            Koperasi dapat disebut juga sebagai gambaran pondasi dasar ekonomi bangsa Indonesia karena mempunyai dasar azas yang kekeluargaan , tapi di kondisi saat ini tidaklah mudah menjalankan kegiatan perkoperasian di Indonesia hal ini dikarenakan banyaknya jumlah penduduk kita yang dibandingkan pada saat tahun 1950 sampai tahun 1980 yang pada tahun - tahun itu koperasi di Indonesia sedang tumbuh .
Permasalahan yang dihadapi koperasi pun beragam pada era globalisasi ini dari masalah internal atau masalah eksternal,dan bukan hanya itu saja masalah yang dihadapi perkoperasian di Indonesia, masalah permodalan koperasi, dan masalah Re-generasi dalam pengurusan koperasi tersebut.

masalah masalah koperasi secara umum adalah:

1. Peminat koperasi tidak banyak
2. Koperasi tidak berkembang dengan baik
3. Masalah Modal
4. Masalah Internal


Karena masalah koperasi sangatlah sulit untuk dipecahkan,maka kita sangat memerlukan analisis-analisis untuk dapat membuka  langkah-langkah baru untuk segera menyelesaikan masalah yangdi hadapi dengan terstruktur dengan baik dan dapat langsung menyelesaikan inti dari masalah tersebut dengan solusi yang dapatdi terima oleh pengurus maupun anggota..











Analisis dari masalah diatas.
1.      Koperasi tidak mempunyai banyak peminat,bisa saja di karenakan koperasi kalah saing dengan lembaga-lembaga lain yang bergerak di bidang pemberian modal,penyimpanan dana atau seperti lembaga kreditur, seperti misalnya perusahaan asuransi atau perbankan.
2.      Alasan mengapa koperasi tidak berkembang dengan baik adalah mungkin penyebabnya berasal dari hal-hal internal,seperti kinerja para pegawai yang tidak maksimal dalam mengerjakan tugasnya.
3.      Modal adalah sumber dana pokok bagi pengoperasian untuk mengembangkan dana agar bisa meneruskan usaha dan mendapat keuntungan.masalah kekurang modal seperti ini sangat berdampak buruk bagi kegiatan koperasi ini,karna seperti yang kita lihat arti dari modal tersebut adalah sumber dana pokok bagi pengoperasian. Masalah modal ini bisa dikarenakan tidak adanya rasa percaya terhadap anggota kepengurusan koperasi.
4.      Masalah internal,seperti yang telah di singgung di point nomor 2, masalah kinerja para pegawai juga termaksud ke dalam masalah internal, dan masalah sistem kerja, job desk dan mungkin ada beberapa pegawai yang hanya bermalas-malasan saja.


Kesimpulan


            Dari masalah dan analisis diatas, saya pribadi menyimpulkan bahwa, apabila koperasi kalah bersaing dengan lembaga-lembaga peminjaman dana,asuransi dan lain-lain, koperasi bisa membuat beberapa inovasi baru yang tidak kalah dengan lembaga-lembaga yang lain. Bisa dengan cara mengadakan beberapa acara yang menghasilkan peluang usaha yang baik. Untuk point kedua, yaitu bisa kita selesaikan dengan cara memperbaiki sistem yang ada, mungkin sistem kerja yang kurang baik membuat pegawai menjadi malas-malasan bekerja,dan juga bisa membuat beberapa proposal yang bisa kita masukan ke beberapa perusahaan untuk mencari modal agar sumber dana pokok untuk meneruskan usaha dan mendapat keuntungandapat terpenuhi.
















Referensi:
Internet
Buku
·         Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktik, Jakarta, Erlangga
·         Prof. Dr. Tiktik Sartika Partomo, M.S.,2008,Ekonomi Koperasi,Ghalia Indonesia, Ciawi-Bogor.


 Aulia Chindiyana Prima
2EB22
21212248