Peringkat pertama penyebab kematian
wanita di Indonesia masih di duduki oleh kanker serviks. Kanker serviks
termasuk kanker yang semestinya dapat dilakukan upaya pencegahan,deteksi dini
dan bila ditemukan pada tahap awal dapat diharapkan penyembuhan secara maksimal.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kematian yang terjadi pada perempuan
karena kanker serviks adalah kematian yang sia-sia.
Terkadang saya sering memikirkan
kenyataan bahwa begitu banyaknya ahli pengobatan di dunia yang mempunyai
peralatan dan tehnologi yang canggih serta ketersediaan dana yang dikumpulkan,
tetap saja akan menemukan titik kegagalan dalam melakukan pengobatan pada
perempuan yang terkena kanker serviks dalam tahap lanjut.
Salah satu bagian terpenting organ
tubuh wanita adalah rahimnya. Sebagai ciri khas dan pembela bagi wanita,rahim
mempunyai leher rahim atau serviks yang dalam bahasa indonesia biasa di sebut
leher rahim yang berguna untuk tempat jalannya keluar bayi.
Apa
sebenarnya penyebab kanker serviks ?
Penyebab
utama timbulnya kanker serviks adalah infeksi HPV risiko tinggi atau HPV
onkogenik yaitu HPV yang mengandung protein yang menyebabkan terjadinya kanker.
Telah diidentifikasi sebanyak 20 tipe yang menjadi penyebab kanker serviks,
tetapi paling banyak (70%) kanker serviks disebabkan tipe 16 dan 18. Faktor lain
yang menyebabkan kanker serviks adalah :
·
Merokok
: wanita yang merokok dua kali kemungkinan terkena kanker serviks daripada yang
tidak merokok. Merokok sumber banyak bahan kimia beracun yang menyebabkan
kanker ke paru-paru. Zet berbahaya ini dibawa dalam aliran darah ke seluruh
tubuh ke organ lain juga, dalam suatu penelitian ditemukan zat tembakau dalam
lendir serviks wanita yang merokok.
·
Infeksi
HIV : HIV adalah virus penyebab AIDS, virus ini tidak sama dengan HPV. Ini juga
bisa menjadi faktor risiko kanker serviks setelah terkena infeksi HIV dan
menderita penyakit AIDS, membuat sistem kekebalan tubuh wanita kurang mampu
melawan infeksi HPV dan kanker dini.
·
Infeksi
Chlamydia dan herpes simplex tipe 2 : keduanya adalah jenis penyakit kelamin yang
menular, klamidia adalah jenis bakteri yang dapat menginfeksi organ seks
wanita, penyebarannya berlangsung ketika berhubungan seks. Seorang wanita mungkin
tidak tahu bahwa dia terinfeksi atau tidak sama sekali, keuali jika ia
melakukan uji klamidia.
·
Berpenghasilan
rendah : wanita miskin beresiko tinggi terkena kanker serviks. Asupan gizi dan
nutrisi yang tidak memadai hingga kekebalan tubuhnya lemah melawan infeksi
virus. Juga karena mereka tidak mampu membayar perawatan kesehatan yang baik
seperti pap smear secara teratur.
·
DES
(dietilstilbestrol) : DES adalah obat hormon yang digunakan antara tahun 1940
dan 1971 untuk beberapa wanita yang berada dalam bahaya keguguran. Anak-anak
perempuan wanit yang mengkonsumsi obat ini ketika mereka hamil memiliki resiko
lebih tinggi terkena kanker vagina dan serviks.
·
Perilaku
seks yang meliputi banyak mitra seks atau perempuan yang memiliki banyak
pasangan seks.
·
Aktivitas
seksual dini : wanita yang telah memiliki aktivitas seksual dini sebelum usia
18 tahun lebih berisiko tinggi sebab sel-sel serviksnya sangat rapuh di usia
dini.
·
Berhubungan
seks dengan laki-laki yang belum di sunat.
·
Riwayat
keluarga kanker serviks.
·
Diet
yang tidak sehat.
·
Sering
hamil.
·
Adanya
sel abnormal.
Cara
pencegahan : ada dua cara pencegahan kanker serviks, yang pertama adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang memicu terjadinnya kanker, dan yang kedua adalah
dengan mencegah infeksi HPV dengan suntik vaksin HPV.