ETIKA PROFESI AKUNTANSI
MEREVIEW JURNAL
OLEH : AULIA CHINDIYANA
PRIMA
NPM
: 21212248
KELAS : 4 EB 22
DOSEN
: EARLY ARMEIN
MATA
KULIAH : ETIKA PROFESI AKUNTANSI
PENGARUH PROFESIONALISME
AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS
Pengarang : A.M. Kurniawanda, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Jambi
Penerbit : e-Jurnal
BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, Januari
2013 ISSN 2303 –
Pendahuluan
Di era globalisasi
seperti sekarang ini, bisnis tidak lagi mengenal batas Negara, kebutuhan akan
laporan keuangan yang dapat dipercaya tidak dapat dielakkan lagi. Eksternal
auditor yang independen menjadi salah satu profesi yang dicari. Profesi auditor
diharapkan oleh banyak orang untuk dapat meletakkan kepercayaan pada
pemeriksaan dan pendapat yang diberikan sehingga profesionalisme menjadi
tuntutan utama seseorang yang bekerja sebagai auditor eksternal.
Gambaran seseorang
yang profesional dalam profesi eksternal auditor dicerminkan dalam lima dimensi
menurut Hall R Syahrir, (2002 : 7), yaitu : 1. pengabdian pada profesi, 2.
kewajiban sosial, 3. kemandirian, 4. kepercayaan pada profesi, 5. hubungan
dengan rekan seprofesi. Eksternal auditor yang memiliki profesionalisme yang
tinggi akan memberikan kontribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil
keputusan. Untuk memenuhi perannya yang membutuhkan tanggung jawab yang besar,
eksternal auditor harus mempunyai wawasan yang luas dan pengalaman yang memadai
sebagai eksternal auditor.
Rumusan
Masalah
1.
apakah profesionalisme auditor dan etika profesi
secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh terhadap pertimbangan tingkat
materialitas ?
Tujuan
1.
Untuk mengetahui profesionalisme auditor dan
etika profesi secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh terhadap pertimbangan
tingkat materialitas.
Data/Variabel
Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dapat
berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian
(Indriantoro, 2009). Data-data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui
metode survei menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden.
Teori
Gambaran seseorang yang
profesional dalam profesi eksternal auditor dicerminkan dalam lima dimensi
menurut Hall R Syahrir, (2002 : 7), yaitu : 1. pengabdian pada profesi, 2.
kewajiban sosial, 3. kemandirian, 4. kepercayaan pada profesi, 5. hubungan
dengan rekan seprofesi.
Etika profesi merupakan kode
etik IAPI dan aturan etika Kompartemen Akuntan Publik, Standar Profesi Akuntan
Publik (SPAP) dan standar pengendalian mutu auditing merupakan acuan yang baik
untuk mutu auditing (Agoes, 2004).
Data primer dapat berupa
opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap
suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian (Indriantoro,
2009).
Jenis data yang terkumpul
dari kuesioner merupakan data nominal dan ordinal, khususnya yang menyangkut
identitas/karakteristik responden. Sedangkan data yang menyangkut jawaban
berskala likert, pada dasarnya adalah data ordinal. Oleh karena itu, untuk
keperluan analisis data ordinal perlu ditransformasikan notasi masing-masing
jawaban tersebut menjadi data interval dengan menggunakan method of
successive interval (Sumarsono, 2002) untuk menetapkan skor.
Menurut Hair dalam Poniman
(2004), kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian
dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas.
Validitas merupakan derajat
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian dengan
data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2008). Pendekatan yang
digunakan dalam uji validitas (analisis butir) pada penelitian ini adalah dengan
membandingkan nilai r (corrected item – total correlation) dengan r
tabel sehingga dapat diketahui item pertanyaan mana yang gugur dan sahih. Item
butir pertanyaan sahih jika r hitung > r tabel (Ghozali, 2009).
Nunally dalam Ghozali (2009)
menyatakan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach
alpha > 0,60.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2009).
Analisis statistik deskriptif adalah yang berbentuk uraian dari hasil penelitian yang didukung oleh teori dan data yang telah ditabulasi kemudian diikhtisarkan. Analisis ini digunakan untuk memperkuat analisis kuantitatif (Sugiyono, 2008).
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2009).
Analisis statistik deskriptif adalah yang berbentuk uraian dari hasil penelitian yang didukung oleh teori dan data yang telah ditabulasi kemudian diikhtisarkan. Analisis ini digunakan untuk memperkuat analisis kuantitatif (Sugiyono, 2008).
Pada grafik plot, jika ada
pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta
titik-titik meyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, semakin mendekati nilai
1 atau 100%, maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2009).
Menurut Ghozali (2005:42)
suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki koefisien cronbach’s alpha >
0,6. Apabila tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10 maka
terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2009).
Alat Analisis
1.
Uji
Kualitas Data
a)
Uji
Validitas (Ketepatan)
b)
Uji
Reliabilitas (Konsistensi)
2.
Analisis
Kualitatif
3.
Uji
Asumsi Klasik
a)
Uji
Normalitas
b)
Uji
Heteroskedastisitas
c)
Uji
Multikolinieritas
4.
Analisis
Regresi Berganda
Hipotesis
1.
Uji F
2.
Uji T
3.
Koefisien
Determinasi (R2)
Hasil
1.
Uji Kualitas
Data
·
Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen dengan
bantuan perangkat lunak SPSS versi 19.0, nilai validitas dapat dilihat pada
kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang
diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (rhitung > rtabel) maka instrumen tersebut dikatakan
valid. Angka kritik pada penelitian ini adalah df= N-2= 57–2 = 55 dengan taraf
signifikan 5% maka angka kritik untuk uji validitas pada penelitian adalah
0,265.
·
Uji
Reliabilitas
Teknik statistik yang digunakan untuk
pengujian tersebut dengan koefisien cronbach’s alpha dengan bantuan
program software SPSS versi 19.0. Cronbach’s Alpha merupakan uji
reliabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua. Menurut Ghozali (2005:42)
suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki koefisien cronbach’s alpha >
0,6.
2.
Normalitas
·
Grafik Uji
Normalitas
·
Uji
Heteroskedastisitas
·
Uji
Multikolinieritas
Multikolinieritas dapat dilihat pada tolerance
value atau variance inflation factor (VIF). Apabila tolerance
value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinieritas
(Ghozali, 2009).
3.
Uji Hipotesis
·
Uji F
Uji F digunakan untuk menguji tingkat
signifikansi koefisien regresi variabel independen secara simultan terhadap
variabel dependen, yaitu dengan memperhatikan signifikan uji F pada output perhitungan
dengan tingkat alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikan uji F lebih kecil
dari 5% maka terdapat pengaruh antara semua variabel independen terhadap
variabel dependen.
·
Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui
apakah variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen, yaitu dengan memperhatikan signifikan uji t pada output
perhitungan dengan tingkat alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikan
uji t lebih kecil dari 5% maka terdapat pengaruh antara semua variabel
independen terhadap variabel dependen
·
Hasil Persamaan Regresi Coefficientsa
·
Analisis
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) mengukur berapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan
variasi variabel independen.
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
(R2)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh
kesimpulan sebagai berikut Secara simultan Profesionalisme Auditor dan Etika
Profesi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Tingkat Materialitas.
Sedangkan secara parsial variabel Profesionalisme Auditor yang terdiri dari
Pengabdian Pada Profesi, Kewajiban Sosial, Kemandirian, Keyakinan Pada Profesi,
Hubungan Sesama Profesi, ada tiga variabel yang berpengaruh terhadap tingkat
materialitas yaitu : kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan etika
profesi. Sedangkan pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, dan hubungan
sesama profesi tidak berpengaruh terhadap tingkat materialitas.
Daftar Pustaka
Agoes, Sukrisno
(2004). Auditing, Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Jakarta:
LPEE-UI
Ghozali, Imam.
2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Hastuti, Dwi,
Theresia, dkk., Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Dengan Pertimbangan
Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan, Simposium
Nasional Akuntansi VI, Jakarta, 2003.
Herawaty, Arleen
dan Yulius Kurnia Susanto. Profesionalisme, Pengetahuan Akuntan Publik dalam
Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi dan Pertimbangan Tingkat Materialitas.
The 2nd National Conference UKWMS, Surabaya, 2009.
Indriantoro, Nur,
Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen
Ed 1, BPFE, Yogyakarta, 1999.
Rahmawati, Hubungan
antara Profesionalisme Internal Auditor dengan Kinerja Tugas, Kepuasan Kerja,
Komitmen Organisasi, Keinginan Untuk Pindah, Tesis S2, Program Pasca
Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1997.
Rifqi, Muhammad, Analisis
Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Dengan Pertimbangan Tingkat
Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan, Jurnal Fenomena,
Univervitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2008.
Sugiyono, Statistika
Untuk Penelitian. Bandung. Penerbit: CV. Alfabeta, 2007. Sumarsono, Metode Penelitian Akuntansi,
Beserta Contoh Intepretasi Hasil pengolahan data. (2002).
Syahrir, Analisis
Hubungan Antara Profesionalisme Akuntan Publik Dengan Kinerja, Kepuasan Kerja,
Komitmen, dan Keinginan Berpindah, Tesis S2, Fakultas Ekonomi, Universitas
Gajah Mada, yogyakarta, 2002.
Wahyudi, Hendro dan Aida Ainul Mardiyah. Pengaruh
Profesionalisme Auditor terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan
Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar