Aulia Chindiyana Prima / 21212248 / 1EB18
Feby Dharma Pratiwi / 22212880 / 1EB18
Poppy Desnia / 28212080 / 1EB18
Rahayu Fitri Romadini / 25212906 / 1EB18
Tugas 1
1. Apa
yang dimaksud dengan pengangguran dan sebutkan ciri pengangguran di Indonesia?
Jawaban:
Definisi
Pengangguran
Pengangguran bukanlah orang yang
hanya diam tanpa berusaha mencari pekerjaan, tetapi arti dari pengangguran yang
sebenarnya adalah mereka yang mau mencari atau sedang mencari pekerjaan tetapi
mereka belum mendapatkan pekerjaan tersebut. Dalam perkembangannya,
pengangguran dapat dibedakan berdasarkan factor penyebab dan menurut lama waktu
mereka bekerja.
A.
Ciri-ciri
Pengangguran di Indonesia
1) Jumlah penduduk yang tidak sebanding
dengan jumlah lapangan pekerjaan
2) Perkembangan inovasi teknologi,
informasi yang menyebabkan kurangnya penyerapan SDM
3) Persaingan era globalisasi yang ketat
membutuhkan SDM yang berkualitas baik IQ maupun EQ dengan standar kerja yang
berlaku.
4) Sifat malas yang dimiliki calon
pekerja memasuki lapangan kerja yang tersedia karena memilih pekerjaan yang
cocok sesuai minat dan besarnya gaji yang diharapkan
5) Gengsi yang tinggi terhadap
pekerjaan yang ditawarkan
6) Takut menghadapi resiko kerja
atau usaha takut gagal
2. Bagaimana
hubungan antara inflasi dan pengangguran dan buatlah dalam bentuk grafik?!
Jawaban:
Inflasi adalah
kenaikan harga barang-barang di pasar atau naiknya harga barang/bahan pokok
secara menyuluruh dan merata sehingga membuat nialai mata uang menjadi rendah/
barang yang di dapat lebih sedikit.
Dampak inflasi :
·
Turunnya pendapatan riil bagi masyarakat yang berpenghasilan
tetap.
·
Menghambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia
·
Turunnya nilai tabungan masyarakat.
·
Turunnya kekayaan masyarakat yang berbentuk kas.
Oleh
karena itu, inflasi menyebabkan terjadinya penurunan jumlah tenaga kerja karena
permintaan yang ditawarkan konsumen berkurang sehingga akan berpengaruh pada
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan dimana perusahaan
menjadi tidak mampu lagi untuk membayar gaji/ upah dan akan melakukan PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja).
Akibat
dari PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) tersebut secara otomatis akan menambah
jumlah pengangguran yang ada. Tingkat
Pengangguran adalah jumlah orang yang menganggur sebagai persentase dari
angkatan kerja. Lapangan
kerja cenderung turun ketika output agregat turun dan meningkat ketika output
agregat naik. Akan tetapi, penurunan permintaan tenaga kerja tidak selalu berarti
bahwa pengangguran akan naik.
Kurva
Phillips adalah
perspektif teoritis tentang hubungan yang ada antara inflasi dan pengangguran, Kurva
phillips menggambarkan ketika inflasi naik maka tingkat kerja yang tinggi
dan jika inflasi rendah dalam perekonomian maka tingkat ketenagakerjaan rendah
dalam perekonomian.
Laju inflasi = Tingkat
kenaikan upah – Tingkat kenaikan produktivitas
Hubungan
antara Tingkat Upah dan Pengangguran
Dari gambar diatas, kurva tersebut menggambarkan
adanya hubungan negatif antara laju inflasi dengan pengangguran, yaitu ketika Laju inflasi tinggi maka pengangguran rendah (dan output tinggi).
Akan tetapi kebalikannya juga justru dapat terjadi yakni kenaikan harga-harga
secara umum, yang dilihat dari laju inflasi akan menurunkan output (produksi
nasional) dan dengan sendirinya meningkatkan pengangguran.
Untuk bisa bertahan pada tingkat daya beli seperti
sebelumnya, para pekerja harus mendapatkan gaji paling tidak sebesar tingkat
inflasi. Jika tidak, rakyat tidak lagi mampu membeli barang-barang yang
ditawarkan. Jika barang-barang yang diproduksi tidak ada yang membeli maka akan
banyak perusahaan yang berkurang keuntungannya yang menyebabkan adanya reduksi
cost sebagai konsekuensi atas menurunnya keuntungan yang diperoleh. Hal inilah
yang akan mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah pekerja/buruhnya dengan
mem-PHK para buruh. Salah satu dari jalan keluar dari krisis ini adalah
menstabilkan rupiah. Membaiknya nilai tukar rupiah tidak hanya tergantung
kepada money suplly dari IMF, tetapi juga investor asing (global investment
society) yang mengalirkan modalnya masuk ke Indonesia (capital inflow). Karena
hal inilah maka pengendalian laju inflasi adalah penting dalam rangka
mengendalikan angka pengangguran.
Hubungan inflasi, output dan pengangguran sangat
ditentukan oleh aggregat penawaran dan permintaan terhadap barang-barang dan
jasa-jasa yang ditawarkan. Apabila agregat permintaan meningkat, maka
permintaan terhadap tenaga kerja juga akan meningkat (pengangguran berkurang
dengan otomatis) dan produksi nasional juga meningkat (pertumbuhan ekonomi
meningkat dengan otomatis). Akan tetapi, sebaliknya, kenaikan agregat
permintaan tersebut akan menaikkan harga-harga (meningkatkan laju inflasi) yang
dinamakan hubungan negatif inflasi dan
pengangguran.
Referensi
:
Sukirno,
Sadono, Makroekonomi Teori Pengantar edisi
ketiga. Jakarta: Rajawali Pers, 2011
Badrudin,
Rudy, Ekonomi Makro. Jakarta:
Universitas Gunadarma, 1993
Tidak ada komentar:
Posting Komentar