TULISAN
2 PEREKONOMIAN INDONESIA
PERTUMBUHAN
EKONOMI
DI
SUSUN OLEH
AULIA
CHINDIYANA PRIMA
1EB18
21212248
PERTUMBUHAN EKONOMI
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Secara umum pengertian pertumbuhan ekonomi didefenisikan sebagai suatu peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian di dalam memproduksi barang atau jasa. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang sangat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktifitas perekonomian yang akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu.
Karena pada dasarnya aktifitas ekonomi adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output,maka prosoes ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, maka diharapkan pendapatan masyarakat selaku pemilik faktor produksi juga akan mengalami peningkatan. Perekonomian dianggap mengalami pertumbuhan jika seluruh balas jasa riil terhadap penggunaan faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada pendapatan riil masyarakat tahun sebelumnya.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih ,semoga tulisan ini dapat memberikan dampak positif dan memberikan manfaat dalam hidup kita nantinya .Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa ,tulisan yang saya buat masih jauh dari kata sempurna . Oleh sebab itu tidak ada salahnya saya mengharapkan berbagai kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk lebih baik kedepannya.
II
ISI
ISI
Pertumbuhan
ekonomi adalah peningkatan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh kegiatan
ekonomi dari waktu ke waktu. Hal ini diukur secara konvensional sebagai laju
persen kenaikan dalam produk domestik bruto riil, atau GDP riil. Pertumbuhan
biasanya dihitung secara riil, yaitu disesuaikan dengan hal inflasi, untuk
output yang bersih dari efek inflasi pada harga barang dan jasa yang
dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi, "pertumbuhan ekonomi" atau
"teori pertumbuhan ekonomi" biasanya mengacu pada pertumbuhan output
potensial, seperti: produksi di "lapangan kerja", yang disebabkan
oleh pertumbuhan permintaan agregat atau output yang diamati.
Pelaksana Tugas atau Plt badan kebijakan fiskal kementrian keuangan mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2012 memang hanya bisa menyentuh batas bawah yang di targetkan. Sebagai catatan,pada 2012 pemerintah menargetkan pertumbuhan sebesar 6,5% dengan batas bawah sebesar 6,3% dan batas atas 6,5%. Meski hanya bisa menyentuh batas bawah tapi pertumbuhan di kisarkan 6,2% masih dianggap baik di tengah kondisi perekonomian global yang belum membaik. Pertumbuhan di kisaran 6,2% jauh lebih rendah di bandingkan pada 2011 yang mencapai 6,5%. Faktor utama rendahnya pertumbuhan ekonomi pada 2012 disebabkan oleh mengecilnya peran net ekspor.
dibandingkan tahun sebelumnya kontribusi ekspor 2012 memanglah sangat rendah. Pertumbuhan ekspor sebenarnya sangat possitif tetapi karena impornya sangat besar maka kontribusi net ekspor menjadi sangat kecil, data di BPS juga menyebutkan bahwa ekspor 2012 mencapai USD190,04 miliar sementara impornya menyentuh USD191,67 miliar,padhal pada 2011 ekspor indonesia mencapai USD203 miliar.
dilihat dari sektornya,sektor komunikasi dan transportasi adalah sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi sepanjang 2012. Pada kuartal I,II, dan III, sektor komunikasi dan transportasi mampu tumbuh di atas 10%, sebalikya pertumbuhan di sektor manufaktur lebih rendah,karena performa industri minyak dan gas yang kurang bagus.
“Di antara negara-negara
lainnya,tingkat deviasi(pertumbuhan ekonomi) paling kecil adalah negara
Indonesia” ujar mantan direktur utama bank mandiri. Bahkan beliau juga
mengatakan bahwa omentum pertumbuhan ekonomi tinggi ini merupakan kesempatan
yang baik untuk meningkatkan pemerataan dan kesejahteraan masyarakat serta
menekan tingkat kesenjangan sosial di masa yang akan datang.
Tantangan jika pertumbuhan ekonomi
sudah tinggi adalah bagaimana membuat supaya tetap inklusif,pembuat perataan
yang baik dan tidak ada gap antara kaya dan miskin. Untuk itu banyak sekali
harapan target pertumbuhan ekonomi nasional pada 2013 dalam kisaran 6,6 sampai
6,8% dengan terus memantau kondisi perekonomian global.
III
Penutup
Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka
panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat
pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi
memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya.
Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya.
Pertumbuhan ekonomi menerangkan atau
mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian
yang sebenernya pertumbuhan berarti perkembangan fisikal produksi barang dan
jasa yang berlaku di suatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi
barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah,
perkembangan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal. Tetapi
dengan menggunakan berbagai jenis data produksi adalah sangat sukar untuk
memberi gambaran tentang pertumbuhan ekonomi yang di capai. Oleh
sebab itu untuk memberikan suatu gambaran kasar mengenai pertumbuhan ekonomi
yang di capai suatu negara, ukuran yang selalu digunakan adalah tingkat
pertumbuhan pendapatan nasional riil yang dicapai.
IV
Daftar
Pustaka
Koran Sindo(selasa 5 februari 2013, hal 26)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar